SEJARAH SH dan PSHT



Meskipun saya belum menjadi warga PSHT,tapi saya akan membagikan artikel tentang Sejarah SH dan PSHT.Sebenarnya ini adalah salah satu materi buat tes kenaikan sabuk saya ke merah muda (jambon) yang baru saja saya laksanakan sekitar 2 minggu yang lalu.PSHT merupakan salah satu ekstrakurikuler di sekolahku yang mempunyai anggota sekitar 30an.Langsung simak ya gan.....

SEJARAH SH

       Tahun 1903 bertempat di kampung tambak gringsing di Surabaya, Ki Ngabei Suro Diwiryo membentuk persaudaraan dengan anggotanya adalah keluarganya sendiri yang disebut "Sedulur Tunggal Kecer",sedangkan permainan pencak silatnya disebut "Joyo Gendilo".Kemudian Eyang Suro (sebutan Ki Ngabei Suro Diwiryo) pindah ke Madiun karena tugas dan mengaktifkan kembali perguruannya,namun nama pencak silatnya diubah menjadi "Joyo Gendilo Cipto Mulyo" dan akhirnya nama pencak silatnya diubah lagi dengan sebutan Setia Hati (SH) atas usulan saudara-saudara OSVIA.Dan Eyang Suro menyetujuikarena nama tsb melambangkan tujuan kekeluargaan,keprawiraan,keutamaan dan budi pekerti yang luhur.Tahun 1933,Beliau pensiun dan tahun 1944,Beliau wafat di desa Winongo,Madiun.Tepatnya hari Jum'at legi (10-11-1944) dalam usia 75 tahun pukul 14.00 WIB.Beliau meninggalkan wasiat supaya rumah dan 
pekarangannya diwakafkan untuk SH.

SEJARAH PSHT

          Tahun 1922 bapak Hajar Harjo Utomo salah satu murid dari Eyang Suro mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) di Desa pilangbangau,Madiun.Dikarenakan ada kata-kata Pencak,maka Belanda khawatir akan menjadi bumerang Belanda (pemberontak).Lalu SH PSC dibubarkan.Namun setelah itu,Bapak Harjo Utomo mengubah nama Pencak menjadi Pemuda hanya untuk mengelabui Belanda dan akhirnya bisa bertahan sampai 1942 bersamaan datangnya Jepang ke Indonesia.Tahun 1942 atas usul saudara SH PSC, Soeratno Soerengpati,okoh pergerakan Indonesia muda,nama SH PSC diubah menjadi Setia Hati Terate.Dan waktu itu SH Terate masih bersifat perguruan tanpa organisasi.
      
          Dan atas prakarsa Soetomo Mangkoedjojo,Darsono,dll yang mengadakan konferensi di rumah Ki Hajar Harjo Utomo di desa Pilangbangau,Madiun.Menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan tanpa organisasi diubah menjadi organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono kemudian secara berturut-turut :
- 1950 --> Ketua pusat oleh Mohammad Irsyad
- 1974 --> Ketua pusat oleh RM Imam Koesoepangat
- 1977-1984 --> Ketua dewan pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan ketua umum pusat oleh Badini
- 1985 --> Ketua dewan pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan ketua umum pusat oleh oleh Tarmadji Budi Harsono
- 1988 --> Bapak Imam meninggal dan PSHT dipimpin oleh ketua umum pusat oleh oleh Tarmadji Budi Harsono sampai sekarang

           Untuk menjadi saudara pada PSHT,seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam,merah muda,hijau,dan putih kecil hingga sabuk kain mori.Sebelum memakai sabuk kain mori,seseorang tsb dikatakan sebagai siswa atau calon saudara dan ketika sudah memakai kain mori,maka seseorang tsb disebut warga atau saudara.

2 komentar:

Aturan berkomentar di Brillian's Blog :
1. Komentar harus relevan dengan isi postingan
2. Tidak mengandung SARA, P*RN*, atau sejenisnya
3. Tidak menyertakan link aktif.
4. Bukan tempat promosi.

Jika komentar tidak memenuhi aturan diatas, komentar akan dihapus oleh admin tanpa pemeritahuan lebih lanjut.

Salam Nge-Blog....Bye....